Faktor Pendorong Perubahan Sosial
A. Faktor-Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Perubahan sosial dalam suatu masyarakat dapat diketahui melalui latar belakang di dalam masyarakat tersebut. Perubahan sosial dapat pula terjadi karena adanya penyesuaian dengan faktor lain yang telah berubah.
Ada berbagai faktor yang sangat berpengaruh pada perubahan masyarakat, di antaranya sebagai berikut.
1.Banyaknya tantangan yang dihadapi masyarakat memungkinkan masyarakat berusaha untukmenyelesaikannya.
2.Munculnya keinginan untuk memperbaiki keadaan.
3.Sikap terbuka terhadap hal-hal baru.
4.Sistem pendidikan yang mampu memberikan nilai-nilai kemanusiaan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik.
5.Munculnya kesadaran akan berbagai kekurangan dalam kebudayaan sendiri.
6.Adanya usaha dalam menyesuaikan diri dengan dengan kebutuhan, kondisi, dan keadaan terbaru.
7.Kebutuhan masyarakat yang makin rumit sehingga adanya usaha untuk meningkatkan taraf hidup.
8.Munculnya ketidakpuasan pada kondisi yang ada.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, perubahan sosial terjadi karena faktor internal dan eksternal.
1.Faktor Internal
Perubahan yang terjadi karena dari dalam masyarakat itu sendiri disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya sebagai berikut.
a. Bertambah dan Berkurangnya Jumlah Penduduk
Perubahan jumlah penduduk dapat mempengaruhi struktur masyarakat. Jumlah penduduk yang berkurang di suatu wilayah dapat terjadi karena transmigrasi ke wilayah lain atau tingginya arus urbanisasi. Penduduk yang melakukan perpindahan ke wilayah lain dapat mengakibatkan terjadinya kekosongan penduduk di wilayah yang ditinggalkan.
b. Penemuan-Penemuan Baru
Penemuan baru dapat berupa ide atau teknologi. Penemuan baru dapat dibagi dua, yaitu discovery dan invention. Discovery merupakan unsur kebudayaan baru berupa ide atau teknologi baru. Discovery dapat menjadi invention jika masyarakat telah mengakui, menerima, dan menggunakan penemuan baru tersebut. Adapun inovasi merupakan pembaruan yang dapat menambah atau menggantikan yang sudah ada.
c. Pertentangan atau Konflik dalam masyarakat
Konflik dalam masyarakat dapat berupa konflik kepentingan antara individu dan individu ataupun antara individu dan kelompok.
d. Terjadinya Revolusi dalam Masyarakat itu Sendiri
Pada era Reformasi, perubahan terjadi dalam berbagai aspek kehidupan setelah terjadinya revolusi oleh mahasiswa pada tahun 1998. Ada banyak perubahan dalam tatanan hukum dan politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selain itu, masyarakat pun lebih berani dalam menyampaikan aspirasi dan pendapatnya.
2. Faktor Eksternal
Ada beberapa faktor eksternal yang mendorong terjadinya perubahan sosial, yaitu sebagai berikut.
a. Lingkungan Alam di Sekitar Manusia
Berbagai bencana alam yang terjadi dapat mengakibatkan manusia berpindah tempat tinggal. Perubahan sosial di dalam masyarakat dapat terjadi karena perubahan secara mendadak.
b. Peperangan
Perubahan di dalam masyarakat dapat terjadi karena adanya peperangan dengan negara lain. Negara yang memenangkan peperangan akan memakasa negara yang kalah untuk menerima kebudayaannya. Negara pemenang perang tersebut akan menganggap kebudayaannya lebih tinggi daripada kebudayaan negara yang dikalahkannya.
c. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat Lain
Pengaruh kebudayaan dari masyarakat lain dapat tercipta saat terjadi hubungan antara dua masyarakat yang berbeda. Hubungan di antara kedua masyarakat tersebut dapat melahirkan pengaruh timbal balik. Artinya, suatu kebudayaan masyarakat tidak hanya mempengaruhi kebudayaan masyarakat lainnya, tetapi juga dipengaruhi oleh kebudayaan masyarakat lainnya. Namun demikian, pertemuan antara dua kebudayaan tidak selalu saling mempengaruhi, adakalanya kedua kebudayaan tersebut saling menolak. Hal tersebut dapat disebabkan pernah terjadi konflik fisik pada masa lalu sehingga kemudian berlanjut menjadi konflik nonfisik di antara kedua kebudayaan tersebut. Kondisi tersebut disebut cultural animosity.
Ada berbagai pengaruh kebudayaan lain adalah sebagai berikut.
1. Adaptasi; merupakan suatu proses perubahan kebudayaan sesuai dengan lingkungannya.
2. Akulturasi; merupakan fenomena yang muncul dari hasil pertemuan kebudayaan masyarakat yang berbeda yang melakukan kontak secara langsung dan terus menerus. Pertemuan kebudayaan seperti ini kemudian mengakibatkan terjadinya peleburan kebudayaan.
3. Asimilasi; merupakan proses sosial yang ditandai dengan makin berkurangnya perbedaan antara individu dan kelompok. Selain itu, asimilasi ditandai dengan makin eratnya sikap dan proses mental yang berkaitan dengan kepentingan dan tujuan yang sama. Asimilasi juga dapat dikatakan sebagai proses penyesuaian individu atau kelompok dengan budaya setempat.
4. Sinkretisme; merupakan perubahan kebudayaan dalam masyarakat secara damai.
5. Milenarisme; merupakan kebudayaan yang telah dinantikan bersamaan dengan lahirnya pemimpin yang dianggap bijaksana.
6. Difusi; merupakan penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lainnya yang dilaksanakan bertahap.
7. Inovasi; merupakan penemuan baru yang lalu unsur tersebut disebarkan ke bagian lain masyarakat.
8. Discovery; merupakan penemuan unsur kebudayaan baru berupa teknologi atau gagasan.
9. Subtitusi; merupakan unsur-unsur yang telah ada lalu digantikan kebudayaan lain dengan perubahan struktural yang sangat kecil.
10. Adisi; merupakan perubahan pada unsur-unsur lama karena adanya penambahan dari unsur-unsur baru yang kompleks.
11. Orijinasi; merupakan berkembangnya unsur-unsur baru dalam memenuhi keperluan situasi yang berubah.
12. Penetrasi; merupakan kondisi di mana rusaknya suatu kebudayaan karena masuknya unsur-unsur kebudayaan asing secara paksa.
13. Invasi; merupakan masuknya unsur-unsur kebudayaan asing ke dalam ke budaya lain dengan jalan peperangan.
14. Dekulturasi; merupakan bagian dati suatu kebudayaan yang mungkin lenyap.
15. Hibridasi; merupakan perubahan kebudayaan karena adanya perkawinan cempuran antara penduduk setempat dengan orang asing.

0 Response to "Faktor Pendorong Perubahan Sosial "
Posting Komentar